Sabtu, 10 Juni 2017

Persiapan Mudik Ala Saya

“Kapan mudik?”

Pertanyaan semacam itu akan terus terlontar kepada anak rantau macam saya ketika memasuki bulan Ramadhan. Mudik memang sudah menjadi tradisi dan menjadi momen sakral yang dinanti oleh warga Indonesia, termasuk saya. Dimana waktu libur yang panjang dan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga besar, setelah terpisah jarak dalam waktu tertentu.

Sejak memasuki dunia kuliah saya sudah merantau dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dari rumah. Pernah waktu itu saya mudik menggunakan moda transportasi bus. Pengalaman mudik waktu itu berkesan sekali, karena mudik di waktu genting, mendekati waktu lebaran dan nekat berangkat di sore hari menjelang maghrib. Waktu yang tidak tepat tersebut membuat saya putus asa, karena hampir tidak mendapatkan bus. Saya menunggu lama sekali, dan sekali ada, busnya penuh, jadilah saya harus berdiri dan berdesakan selama hampir 3 jam.

Setelah lulus, saya bekerja di area Jawa Barat dengan waktu tempuh yang lebih lama lagi, kurang lebih 12 jam via darat menggunakan bus. Sewaktu kerja pernah tidak mudik karena memang jadwalnya masuk kerja, hiks. Tahun berikutnya bisa mudik menggunakan kereta dengan waktu yang terbatas. Sedangkan untuk tahun kemarin saya bisa mudik bersama suami dengan menggunakan kereta api.


Namun, berbagai aral rintangan mudik pasti terbayar ketika sudah sampai rumah dan bertemu dengan keluarga tersayang. Mudik memang hal yang menguras waktu dan biaya tapi demi keluarga apapun pasti dilakukan dong ya. Dan persiapannya pun harus ekstra matang mulai dari A hingga Z. Karena memang hampir semua warga Indonesia berbondong-bondong untuk mudik. Apa saja sih yang perlu dipersiapakan, simak terus ya.

Transportasi Mudik

Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah transportasi. Apakah memakai kendaraan pribadi atau transportasi umum. Saya sendiri memilih memakai transportasi umum. Dua tahun terahhir saya mudik menggunakan kereta api, kenapa? Karena murah dan bebas macet, akan tetapi untuk pemesanan tiketnya memang harus jauh-jauh hari karena peminatnya yang banyak. Kita harus melakukan pemesanan tiket 90 hari sebelum tanggal keberangkatan. Oleh karena itu, kita harus mengetahui secara pasti jadwal mudik kita. Tentukan waktu mudik, sesuaikan dengan jadwal kuliah atau kerja. Jika sudah, mulailah berburu tiket sesuai dengan budget dan waktu yang dipunya. 

Ketika memakai kereta, biasanya saya memilih jadwal keberangkatan malam, karena sudah waktu buka puasa, jadi bisa ngemil-ngemil, atau tinggal tidur saja selama perjalanan. Jangan lupa membawa bekal makanan secukupnya selama perjalanan, karena menggunakan moda transportasi darat memakan waktu yang lama. Makanan untuk ngemil, untuk sahur juga minuman yang cukup. Masih ingat fenomena mudik 2 tahun lalu, dimana macet lama di jalur darat, syukur saya tidak merasakannya, tapi teman-teman saya yang menggunakan bus dan mobil pribadi mengalaminya dan memang menguras waktu dan emosi.

Dana

Ini yang paling penting, sisihkan dana untuk biaya mudik karena akan menguras isi tabungan. Atau para pekerja pasti sudah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang pastinya bermanfaat sekali untuk keperluan mudik. Juga persiapkan uang tunai secukupnya, untuk keperluan selama di perjalanan.

Jaga Kesehatan

Kesehatan itu nikmat paling berharga, apalagi kalau mau perjalanan jauh dan bertemu keluarga tersayang. Inginnya pasti dalam kondisi sehat ceria, jadi sebelum mudik jaga kondisi tubuh. Olah raga secara teratur, istirahat cukup, juga menjaga pola makan yang seimbang.

Nah, selama perjalanan wajib banget untuk membawa obat-obatan yang biasa kamu perlukan, seperti minyak kayu putih, obat anti mabuk, obat mag, obat flu, dll. Hal ini penting banget lho, karena saya sendiri pernah mengalami tiba-tiba sakit maag waktu perjalanan mudik. Dan rasanya tidak enak sekali, selepas sampai stasiun saya bergegas ke pos kesehatan yaang sudah tersedia dan memeriksakan diri di sana.

Perlengkapan
  • Bekal Logistik
Sebelum bepergian saya memang selalu membawa bekal logistik dari rumah, berupa makanan dan minuman. Selain lebih murah, juga bisa mempersiapkan makanan dan minuman yang menjadi favorit saya. Seperti yang sudah saya singgung di atas, karena mudik dilakukan saat bulan puasa, jadi saya mempersiapkan makan untuk buka dan sahur, biasanya saya membeli makanan ‘on the go’ jadi mudah ketika akan disantap di perjalanan. Jangan lupa siapkan cemilan sesuai porsi masing-masing, dan minuman yang cukup, karena akan melakukan perjalanan yang cukup lama. Bekal logistik biasanya saya taruh tas plastik terpisah, agar mudah dijangkau, juga mudah untuk membuangnya ketika sudah habis.

  • Ransel 

Ketika mudik saya memilih menggunakan ransel, sehingga praktis dan mudah untuk mobile. Saya memang tipe orang yang simple, jadi barang bawaan tak perlu banyak. Dokumen penting, dompet dan obat-obatan saya taruh terpisah di tas kecil yang selalu nempel di tubuh saya, jadi lebih aman dan lebih mudah ketika sewaktu-waktu dibutuhkan.



Keamanan Rumah

Karena kita akan mudik dalam waktu yang tidak sebentar, kita harus memastikan rumah yang kita tinggalkan dalam kondisi aman. Kunci dengan benar semua pintu rumah. Simpan barang berharga di lemari yang terkunci dengan aman. Matikan aliran listrik untuk mencegah terjadinya konslet, juga agar lebih hemat listrik dan ramah lingkungan. Jangan lupa untuk melepas selang tabung gas, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


Buah Tangan

Jangan lupa siapkan oleh-oleh untuk anggota keluarga di rumah, entah itu makanan, baju koko, gamis atau sarung. Agar keluarga semakin bahagia.

Itu merupakan persiapan mudik ala saya. Bagaimana dengan persiapan mudik kalian? Sudah mendapatkan tiket atau belum? Saya sendiri untuk tahun ini masih santai untuk membeli tiket, karena saya mudik tidak bersamaan dengan jadwal mudik nasional. Rencananya saya mudik 1 minggu sebelum jadwal mudik berjamaah. Kemungkinan masih banyak pilihan tiket pulang kampung.

Buat kalian yang belum mempunyai tiket seperti saya, bisa lho ceki-ceki di HISGo Domestik. Di sana kamu bisa pesan tiket pesawat untuk merayakan lebaran di kota tujuan kamu.



Atau yang ingin meluangkan waktu untuk berlibur, sekedar mengusir kepenatan dengan rutinitas harian. Bisa banget mencoba Paket Liburan Domestik dari HIS Travel. Saya sendiri memimpikan liburan bersama suami ke Lombok. Dan setelah melihat disni, ada beberapa pilihan paket dengan harga yang lumayan terjangkau. Wah, rasanya harus segera menyusun rencana untuk berlibur kesana. Wish my dream come true, :)


Paket Tour NTB - sumber : http://his-travel.co.id


Mudik ini selalu mengingatkan akan kampung halaman. Mulai tahun kemarin saya juga mudik di beberapa kota di Jawa Tengah, karena sudah ada suami yang menemani mudik. Pertama saya ke Jepara, kampung halaman saya da suami. Kemudian ke Sala Tiga, ke rumah neneknya suami. Juga ke Pekalongan, yang terkenal dengan sebuta kota Batik. Tahun kemarin juga kali pertama saya ke museum batik dan belajar membatik menggunakan canting. Walupun hanya sebentar, tapi sangat berkesan. Semoga perjalanan mudik tahun ini terasa nyaman dan selalu menyenangkan. Persiapan mudik sudah oke, tinggal menunggu tiket di tangan, yeaay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar